Teknik Promosi Buku
Pertemuan : 29
Moderator : Ibu
Purbaniasita K. S, S. Pd.
Nara Sumber : Bpk. Akbar Zainudin
Tema :
Teknik Promosi Buku
Assalamu’alaikum Teman-teman
Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 29. Kelas kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah Ibu Purbaniasita K. S, S. Pd, yang biasa dipanggil Sita. Beliau berasal dari Malang, Jawa Timur dan Beliau adalah alumni kelas BM angkatan 26.
Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Bpk. Akbar Zainudin. Lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 7 Februari 1973. Pendidikan dasar dimulai dari MI Muhammadiyah Wangon dan melanjutkan nyantri selama 6 tahun di Pondok Modern Gontor Ponorogo dan lulus tahun 1991. Setelah mengabdi di Gontor setahun, melanjutkan program sarjana di UIN Jakarta. Pendidikan Pascasarjana diteruskan di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya Jakarta mengambil konsentrasi Manajemen Pemasaran. Beliau adalah adalah seorang coach dan trainer nasional dalam bidang motivasi, pengembangan SDM, dan kewirausahaan. Beliau memperoleh sertifikasi “Certified Professional Coach (CPC)” yang dikeluarkan oleh Coaching Indonesia Academy. Berbagai kalangan telah merasakan dahsyatnya Pelatihan Motivasi Man Jadda Wajada yang ia kembangkan, mulai dari kalangan Pemerintah, Swasta, hingga lembaga pendidikan. Akbar sekarang ini juga mengelola dua perusahaan yang dibangunnya, yaitu Man Jadda Wajada Education yang bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa konsutasi dan pelatihan SDM serta MJW Book, sebuah perusahaan penerbitan. Beliau juga seorang penulis dan sudah banyak hasil karya buku yang diterbitkan.
Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Teknik Promosi Buku.
Teman-teman,
Apa yang ada dibenak kita ketika mendengar kata promosi?. Pasti banyak yang berfikir dan sepakat bahwa promosi merupakan bagian dari penjualan yang bisa mendatangkan banyak pelanggan atau konsumen untuk membeli dan menggunakan produk kita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), promosi adalah perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang. Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Sementara menurut seorang ahli “promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk memengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan,” (Zimmerer).
Mempromosikan barang jualan atau produk
bukan hal yang mudah bila kita tidak pandai dalam strategi, sebab daya saing
bisnis saat ini tergolong tinggi dan ditunjang juga dengan selera konsumen
sering berubah-ubah. Untuk itu benar-benar dibutuhkan pemahaman dan strategi
yang tepat agar cara promosi yang dilakukan bisa efektif dan langsung menuju
target sasaran. Salah satunya adalah seperti karya buku kita yang sudah kita
terbitkan, banyak trik dan cara yang kita gunakan untuk mempromosikannya agar
banyak peminat dan mau menikmatinya.
Nara sumber menjelaskan Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.
Tujuan dari promosi buku adalah:
- Membuat audiens mengenal buku kita.
- Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk
membeli buku kita.
- Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
- Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
Nara sumber kembali menjelaskan Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan itu antara lain :
Launching
Buku.
Adalah program untuk meluncurkan buku
baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang
mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku bisa
penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan
laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Jika
di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita
bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko
buku Gramedia. Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya
Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah.
Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. Kita bisa membuat program Launching Buku,
live di FB, IG, atau Youtube, dengan mengundang teman-teman kita. Ajak mereka
berpartisipasi. Launching buku jika perlu dilakukan setiap bulan. Bulan ini
Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Jika
setiap bulan kita launching buku kita, maka setahun kita sudah 12 kali
launching buku.
Bedah
Buku.
Bedah buku adalah acara diskusi untuk
membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline.
Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga.
Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya,
di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku.
Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini
eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir, tetapi direkam lalu diupload di
Media sosial tentang acara kita. Maka akan semakin membuat orang mengenal kita.
Yang lebih mudah dilakukan sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita bisa
undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di aplikasi FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
Seminar
Atau Pelatihan
Kita bisa melakukan seminar ataupun
workshop sesuai dengan tema buku kita. Jika bukunya tentang motivasi dan
menulis. Maka secara berkala kita dapat menyelenggarakan seminar dan diklat
terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, dengan langkah awal
dapat dilakukan secara gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku
kepada para peserta. Kemudian lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali.
Kalau misalnya bisa offline, kita bisa laksanakan di sekolah. Jika tidak bisa
offline, maka kita bisa lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan
sebagainya.
Membangun
Komunitas
Komunitas yang kita bangun adalah
komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Jika buku kita temanya
motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Jika buku tentang
guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas
menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang
bahasa, bangun komunitas bahasa. Dan lain sebagainya. Komunitas membuat kita lebih
dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam
membeli buku.
Membangun
Jaringan Reseller
Reseller adalah orang-orang yang mau
menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita bisa
memberikan 20-30% komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp
100.000, kita berikan 20-30%, kita dapat memberikan materi-materi yang terkait
buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual buku kita. Contohnya Dewa
Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui
reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu. Jika kita sudah mempunyai
jaringan reseller, maka akan memudahkan kita menjual buku.
Jualan
Di Marketplace
Kita bisa membuka toko di marketplace seperti
: Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya. Dengan membuka toko di
marketplace makanakan meluaskan promosi dan distribusi buku kita. Yang terpenting
adalah keberadaan kita dan buku kita tersedia. Itulah pentingnya ada di
marketplace. Jadi jika ada orang yang mencari judul buku kita, maka mudah ditemukan.
Memanfaatkan
Media Sosial
Manfaatkanlah sebaik-baiknya followers
dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat
status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan
buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak
sharing-sharing, kemudian selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada
para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing
tentang apa saja, jika perlu sesuai
dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada
ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses
mempengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya kita ini
memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan
tak dapat dipungkiri bahwa membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan,
dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan
akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Beberapa catatan dari narasumber sebelum menutup kelas :
- Latih keterampilan berbicara yang baik
di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman
di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
- Latih kemampuan copywriting (membuat
kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling
penting untuk menjual pada Abad 21.
- Manfaatkan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
"Jangan pernah ragu meniru penulis
lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model.
Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis
yang Anda tiru". (William Zinsser)
Semoga bermanfaat
Salam hangat penuh semangat
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar