Kamis, 27 Oktober 2022

Teknik Promosi Buku

 


Teknik Promosi Buku

Pertemuan                   : 29

Moderator                   : Ibu Purbaniasita K. S, S. Pd.

Nara Sumber               : Bpk. Akbar Zainudin

Tema                           : Teknik Promosi Buku

 

Assalamu’alaikum Teman-teman 

Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 29. Kelas kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah Ibu Purbaniasita K. S, S. Pd, yang biasa dipanggil Sita. Beliau berasal dari Malang, Jawa Timur dan Beliau adalah alumni kelas BM angkatan 26.

Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Bpk. Akbar Zainudin. Lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 7 Februari 1973. Pendidikan dasar dimulai dari MI Muhammadiyah Wangon dan melanjutkan nyantri selama 6 tahun di Pondok Modern Gontor Ponorogo dan lulus tahun 1991. Setelah mengabdi di Gontor setahun, melanjutkan program sarjana di UIN Jakarta. Pendidikan Pascasarjana diteruskan di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya Jakarta mengambil konsentrasi Manajemen Pemasaran. Beliau adalah adalah seorang coach dan trainer nasional dalam bidang motivasi, pengembangan SDM, dan kewirausahaan. Beliau memperoleh sertifikasi “Certified Professional Coach (CPC)” yang dikeluarkan oleh Coaching Indonesia Academy. Berbagai kalangan telah merasakan  dahsyatnya Pelatihan Motivasi Man Jadda Wajada yang ia kembangkan, mulai dari kalangan Pemerintah, Swasta, hingga lembaga pendidikan. Akbar sekarang ini juga mengelola dua perusahaan yang dibangunnya, yaitu Man Jadda Wajada Education yang bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa konsutasi dan pelatihan SDM serta MJW Book, sebuah perusahaan penerbitan. Beliau juga seorang penulis dan sudah banyak hasil karya buku yang diterbitkan.

Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Teknik Promosi Buku.

Teman-teman,

Apa yang ada dibenak kita ketika mendengar kata promosi?. Pasti banyak yang berfikir dan sepakat bahwa promosi merupakan bagian dari penjualan yang bisa mendatangkan banyak pelanggan atau konsumen untuk membeli dan menggunakan produk kita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), promosi adalah perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang. Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Sementara menurut seorang ahli “promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk memengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan,” (Zimmerer).

Mempromosikan barang jualan atau produk bukan hal yang mudah bila kita tidak pandai dalam strategi, sebab daya saing bisnis saat ini tergolong tinggi dan ditunjang juga dengan selera konsumen sering berubah-ubah. Untuk itu benar-benar dibutuhkan pemahaman dan strategi yang tepat agar cara promosi yang dilakukan bisa efektif dan langsung menuju target sasaran. Salah satunya adalah seperti karya buku kita yang sudah kita terbitkan, banyak trik dan cara yang kita gunakan untuk mempromosikannya agar banyak peminat dan mau menikmatinya.

Nara sumber menjelaskan Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Tujuan dari promosi buku adalah:

  1. Membuat audiens mengenal buku kita.
  2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita.
  3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
  4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.


Nara sumber kembali menjelaskan Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan itu antara lain :

Launching Buku.

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Jika di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. Kita bisa membuat program Launching Buku, live di FB, IG, atau Youtube, dengan mengundang teman-teman kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku jika perlu dilakukan setiap bulan. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Jika setiap bulan kita launching buku kita, maka setahun kita sudah 12 kali launching buku.

 

Bedah Buku.

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir, tetapi direkam lalu diupload di Media sosial tentang acara kita. Maka akan semakin membuat orang mengenal kita. Yang lebih mudah dilakukan sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita bisa undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di aplikasi  FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

 

Seminar Atau Pelatihan

Kita bisa melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Jika bukunya tentang motivasi dan menulis. Maka secara berkala kita dapat menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, dengan langkah awal dapat dilakukan secara gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Kemudian lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, kita bisa laksanakan di sekolah. Jika tidak bisa offline, maka kita bisa lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

 

Membangun Komunitas

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Jika buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Jika buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Dan lain sebagainya. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

 

Membangun Jaringan Reseller

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita bisa memberikan 20-30% komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita berikan 20-30%, kita dapat memberikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual buku kita. Contohnya Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu. Jika kita sudah mempunyai jaringan reseller, maka akan memudahkan kita menjual buku.

 

Jualan Di Marketplace

Kita bisa membuka toko di marketplace seperti : Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya. Dengan membuka toko di marketplace makanakan meluaskan promosi dan distribusi buku kita. Yang terpenting adalah keberadaan kita dan buku kita tersedia. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi jika ada orang yang mencari judul buku kita, maka mudah ditemukan.

 

Memanfaatkan Media Sosial

Manfaatkanlah sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, kemudian selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing tentang apa saja,  jika perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses mempengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan tak dapat dipungkiri bahwa membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.


Beberapa catatan dari narasumber sebelum menutup kelas :

  1. Latih keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
  2. Latih kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
  3. Manfaatkan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.


"Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru".  (William Zinsser)

 

Semoga bermanfaat 

Salam hangat penuh semangat

 

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Persiapan Menjelang Liburan   Assalamualaikum... Hai Teman-teman... Beberapa saat lagi kita akan memasuki masa liburan, liburan kali...