Menjadi Penulis Buku Mayor
Pertemuan : 22
Moderator :
Bpk. Sim Chung Wei, S.P
Nara
Sumber : Bpk. Joko
Irawan Mumpuni
Tema : Menjadi Penulis Buku
Mayor
Assalamu’alaikum Teman-teman
Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 22. Kelas kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah Bpk. Sim Chung Wei, S.P, yang biasa dipanggil Koko Sim. Beliau adalah peserta/alumni kelas BM PGRI Gelombang 26 dibawah asuhan Om Jay. Saat ini Beliau mengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara. Bersama rekan-rekan BM 25 dan 26 Beliau telah menerbitkan 2 buku antologi dan saat ini sedang menyusun buku solo.
Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Bpk. Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Offset Yogyakarta. Beliau juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, dan Penulis Buku yanh sudah bersertifikat BNSP. Saat ini juga beliau aktif sebagai Asesor BNSP.
Materi
yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Menjadi Penulis
Buku Mayor.
Teman-teman,
Menjadi seorang penulis tentunya bisa menjadi impian setiap orang, terlebih lagi jika impian tersebut terwujud dan pastinya setiap karya kita diminati banyak pembaca. Menurut saya, menjadi penulis itu bisa menginspirasi banyak orang. Karena secara tidak langsung, karya kita akan menginspirasi banyak orang, bahkan dari berbagai kalangan. Bisa jadi banyak pembaca yang hidupnya berubah menjadi lebih baik setelah membaca sebuah karya kita seperti novel, biografi, artikel, atau tulisan lainnya. Jadi kita harus bangga menjadi seorang penulis.
Menurut Wikipedia, Penulis adalah sebutan bagi orang yang melakukan pekerjaan menulis. Sebutan penulis juga diberikan kepada orang yang menciptakan suatu karya tulis. Penulis merupakan pelaku kreatif yang menciptakan suatu karya tulis baik berupa karya fiksi (novel, cerpen, puisi) maupun non-fiksi (karya ilmiah, makalah, jurnal, artikel). Karya-karya yang diciptakan oleh penulis biasanya mewakili ide, pikiran, dan perasaannya. Bidang pekerjaan penulis tidak hanya sebatas buku dan teks. Ada juga penulis yang terlibat dalam penulisan naskah skenario iklan.
Setelah karya kita selesai dan ingin diterbitkan, maka kita memerlukan adanya rekanan penerbit sebagai partner kita dalam menerbitkan buku. Biasanya bagi penulis pemula ada banyak tawaran dari penerbit indie yang ingin menerbitkan. Namun jika sudah lebih layak dan lebih tinggi tingkatannya, maka kita akan menemui suatu penerbit mayor, yaitu penerbit besar yang ingin menerbitkan karya kita. Tidak mudah memang untuk menembus pnerbit mayor. Perlu diketahui trik khusus maupun langkah-langkahnya.
Narasumber menjelaskan, Penerbit adalah suatu Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif seperti Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini merupakan bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang berharap akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.
Ada dua jenis kategori buku yang beredar dilingkungan kita, Dua kategori besar jenis
buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku
populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku
Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks dibagi
dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi.
Narasumber
juga membagikan info grafis tentang dunia perbukuan, khususnya yang ada di
Indonesia.
Berdasarkan info grafis diatas, dapat disimpulkan bahwa daya minat dan daya beli masyarakat terhadap yang lebih besar adalah pada buku karya Fiksi. Itu artinya peluang yang sangat besar bagi penulis untuk dapat berkarya menulis buku Fiksi, dan tidak tertutup kemungkinan juga untuk membuat buku-buku jenis lain.
Namun,
berdasarkan survey, di Indonesia tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini
masih banyak rendah dibandingkan dengan negara lain. Ada beberapa penyebab
tingkat literasi di Indonesia rendah, yaitu :
1.
Berdasarkan
Minat Baca
- Budaya
baca
- Kurangnya
bahan bacaan
- Kualitas bacaan
2.
Berdasarkan
Minat Tulis
- Budaya
tulis
- Tidak
tahu prosedur menulis dan Penerbitan
- Anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan
3.
Berdasarkan
Apresiasi Hak Cipta
- Pembajakan
- Duplikasi
non legal
- Perangkat
hukum
Selanjutnya
bagaimana proses penerbitan mulai dari
memasukan/mengirimkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan
beredar. Narasumber menjelaskan kriteria penerbit yang baik itu adalah :
1.
Memiliki
visi dan misi yang jelas
2.
Memiliki
Bussines core lini produk tertentu
3.
Pengalaman
penerbit
4.
Jaringan
pemasaran
5.
Memiliki
percetakan sendiri
6.
Keberanian
mencetak jumlah eksemplar
7.
Kejujuran
dalam pembayaran royalti
Narasumber
menjelaskan lagi mengapa kita harus menulis? Apa yang kita dapatkan ketika sudah
berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang
bereputasi?, maka kita akan mendapatkan:
1.
Peningkatan
Financial
- Royalty
- Diskon
pembelian langsung
- Seminar/mengajar
2.
Peningkatan
Karir
- Adanya
kebutuhan peningkatan status jabatan
- Peluang karir di institusi atau perusahaan
3.
Kebutuhan
Batin
Buku sebagai karya monumental yang dikenang
sepanjang masa
4.
Reputasi
Buku sebagai karya yang terpublikasi akan
meningkatkan reputasi penulisnya
Narasumber juga
menjelaskan lagi bagaiman kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh
penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima.
Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai
500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja.Salah
satu diantara kriterianya adalah Tema yang ditulis itu termasuk Tema Populer.
Tema yang popular adalah tema yang mengikuti trend saat ini. Contohnya adalah
tema pemasaran, namun agar lebih menarik lagi kata pemasaran bisa diganti
dengan kata marketing.
Kemudian jika naskah
sudah masuk dan ingin diterbitkan, ternyata penerbit mempunyai cara untuk
menentukan jumlah cetakan atau oplah. Penerbiat akan sangat berhati-hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar
sempit dan Lifecycle pendek, namun penerbit akan senang dengan tema-tema buku
yang memiliki Lifecycle panjang dan market lebar.
Kemudian, tentang seorang
penulis, ada tiga jenis kelompok kategori penulis, dan kita bisa mengetahui
jika kita menjadi penulis, dikategori mana kita berada. Kategori itu adalah :
1.
Penulis
Idealis, dengan ciri-ciri:
- Menulis
tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar
- Tidak
begitu suka dengan campur tangan pihak lain
- Imbalan
financial tidak begitu dipentingkan
- Kesempurnaan sebuah karya lebih penting daripada produktifitas
2.
Penulis
Industrialis, dengan ciri-ciri :
- Menulis
dengan sangat memperhatikan kebutuhan pasar
- Terbuka
dan lapang dada terhadap segala intervensi pihak lain
- Terkadang kesempurnaan karya tidak lebih penting daripada produktifitas
3.
Penulis
kombinasi idealis dan industrialis, dengan ciri-ciri:
- Tetap
memperhatikan kebutuhan pasar, namun tetap berani ambil sikap yang berbeda
dengan kebanyakan penulis lain
- Meskipun
terbuka terhadap masukan pihak lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh
- Imbalan
financial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas
- Keseimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas
Penerbit akan memilih penulis yang memiliki idealis dan industrialis, yaitu penulis kombinasi. Banyak karya yang dibuat oleh penulis, terkadang penulis sendiri merasa minder karena tidak memiliki gelar akademik yang tinggi. Namun terkadang ada juga penerbit yang menolak naskah dari penulis meskipun sudah memiliki gelar akademik yang tinggi. Karena penerbit hanya dapat menerima yang memiliki pangsa pasar yang luas. Berdasarkan tema populer.
Jadi bagaimana teman-teman?, apakah kita akan meneruskan keinginan untuk menjadi penulis mayor atau hanya ingin menjadi penulis yang biasa saja?, semua pilihan ada ditangan masing-masing. Selamat memilih dan tetap berjuang untuk menjadi penulis.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan sejarah” (Pramoedya Ananta Toer)
“bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah” (Al Ghazali)
“Semua
orang akan mati terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan
membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib
Semoga bermanfaat
Salam
hangat penuh semangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar