Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Pertemuan : 20
Moderator :
Ibu Rosminiyati
Nara
Sumber : Bpk.
Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd
Tema : Menerbitkan Buku
Semakin Mudah di penerbit Indie
Assalamu’alaikum Teman-teman
Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 20. Kelas kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah Ibu Rosminiyati.
Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Ibu. Bpk. Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd. Beliau merupakan sosok guru blogger millennial yang lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, dan tinggal di Bekasi, Beliau berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih Beliau terkait blog dan tulisan. Beliau juga merupakan alumni kelas Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang kini Beliau mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk yang menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.
Materi
yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Menerbitkan Buku
Semakin Mudah di penerbit Indie.
Teman-teman
Berbicara masalah penerbitan buku, kita tidak perlu khawatir dan bingung jika buku yang kita buat ingin diterbitkan menjadi sebuah karya nyata. Semuanya sudah disiapkan jalannya dan sangat praktis.
Pada pertemuan sebelumnya ada Penerbit Kamila Lamongan lewat Pak Mukminin yang telah memperkenalkan penerbit indie tersebut sekaligus ketentuan yang dapat diikuti, ada juga Bu Sri Sugianti (Bu Kanjeng) yang siap dengan Penerbit Oase. Bahkan, ada penerbit mayor yaitu Penerbit Andi yang siap menampung karya buku kita jika memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Apa pun penerbitnya, yang terpenting untuk menerbitkan buku adalah menyiapkan naskah terbaik kita. Namun sebelum menyiapkan naskah kita, terapkan ilmu yang disampaikan Pak D Susanto dengan memaksimalkan penggunaan KBBI dan PUEBI agar menjadi naskah yang terbaik yang siap diterbitkan menjadi buku.
Jika naskah buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku kita agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita pilih terkait bentuk huruf, spasi, margin, lay out, dan lain-lain.
Sesuai dengan tema pada kelas kali ini adalah Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie, narasumber menjelaskan ada frasa dalam tema “Semakin Mudah”. Ya semakin mudah karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita mungkin hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain-lain. Pada penerbit mayor jika kita ingin menerbitkan buku, penerbit tersebut menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Karena memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.
Nara sumber menjelaskan lagi untuk bisa menembus penerbit mayor, tahap seleksi naskah ini yang menjadi tantangan dan rintangan bagi penulis. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Kemudian penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya memerlukan waktu sangat lama. Mungkin bisa setahun lebih untuk prosesnya.
Untuk
bisa menjawab tantangan dan rintangan-rintangan tersebut, kita tidak perlu
khawatir, karena kini sudah ada penerbit indie yang akan membantu kita dalam
menerbitkan buku. Dalam waktu hitungan bulan saja penerbit indie sudah bia
menerbitkan buku kita. Selain itu penerbit indie juga memberikan jaminan berupa
:
- Naskah pasti diterbitkan
- Proses penerbitan mudah dan cepat
Narasumber juga menjelaskan kembali, jadi untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa mencoba mengawali penerbitan bukunya di penerbit indie. Alhasil, jika bukunya cepat terbit maka akan menjaga semangat dan motivasi untuk terus menulis dan mengembangkan kreatifitas menulisnya. Kemudian akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan buku di penerbit indie. Di tambah lagi tentunya kita perlu tantangan yang lebih lagi dalam menulis dan kemampuan menulis kita sudah meningkat, barulah kita mungkin dapat menembus ke penerbit mayor.
Berikut
ciri-ciri penerbit indie yang disampaikan nara sumber :
- Tidak
ada seleksi. Semua jenis naskah diterima
- Proses
penerbitan cepat antara 1-3 Bulan
- Biaya
penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan
- Biaya
cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis
- Penulis
dapat menentukan sendiri harga bukunya
- Tidak
memasarkan buku ke toko lain
- Penulis
yang harus memasarkan bukunya jika ingin bukunya laris
Narasumber menjelaskan lagi bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tetapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Selanjutnya
naeasumber memberikan tips tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan penerbit indie, yakni :
- Biaya
penerbitan
- Fasilitas
penerbitan yang di dapat penulis
- Batas
maksimal jumlah halaman
- Ketentuan
dan Biaya cetak ulang
- Apakah
mendapat Master PDF
- Jumlah buku yang didapat penulis
Narasumber juga menjelaskan mengapa membatu para penulis pemula untuk diarahkan ke penerbit indie, karena waktu itu ada kasus bulan Juli 2020 ada peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. Kemudian terdapat juga beberapa cerita kasus yang terjadi ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. Atas dsar itulah kita dibantu untuk memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Sehingga kita tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku, ada yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga kita merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit.
Alasan
narasumber membantu kita dalam proses penerbitan buku dengan penerbit indie adalah,
karena :
- Belum
ada refrensi penerbit indie
- Memilihkan
penerbit yang terjangkau, berkualitas, dan terpercaya
- Membantu
komunikasi ke penerbit
- Memberi pengalaman menerbitkan buku yang memuaskan
Kemudian juga bagi penerbit indie menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari bisa jadi. Jadi jangan meminta ada deadline kapan buku harus terbit. Dan juga ada perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 4 bulan jika sudah terbit ISBN, karena untuk mendapatkan nomor ISBN sekarang prosesnya ketat sekali.
Berikut
ada 3 judul buku solo yang sudah diterbitkan olehpenrbit indie Sleman karangan
narasumber :
Sebelum menutup kelas, Sebagai clossing statement, narasumber menyampaikan bahwa hingga pertemuan ke 20 pelatihan ini, mulai terbuka berbagai jalan untuk pengembangan diri bapak/ibu sebagai penulis. Maka tuntaskanlah pelatihan ini dengan menerbitkan buku solo. Jangan menunggu selesai 30 pertemuan untuk mulai menyusun naskah. Sambil sekarang pelatihan masih berjalan, silakan sambil menyusun naskah, Mumpung semangatnya masih membara. Jika sudah selesai 30 pertemuan pelatihan ini, akan turun semangatnya untuk membuat buku solo. Penjelasan tentang penerbitan sudah tersampaikan di pertemuan malam ini. Silakan dijadikan pedoman untuk menerbitkan buku anda.
Bagaimana
teman-teman, semakin jelas kan tentang penerbit buku indie?, mari kita siapkan
naskah terbaik kita untuk kita terbitkan menjadi buku, dan kita tentukan
penerbit mana yang menjadi rekan kita dalam menerbitkan buku.
Semoga bermanfaat
Salam
hangat penuh semangat
Mantap....
BalasHapus