Kamis, 20 Oktober 2022

Menulis Itu Mudah


 

Menulis Itu Mudah

 

Pertemuan                   : 26

Moderator                   : Ibu Yandri Novita Sari

Nara Sumber               : Prof. Dr. Ngainun Naim

Tema                            : Menulis Itu Mudah

  

Assalamu’alaikum Teman-teman

Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 26. Kelas kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah Ibu Yandri Novita Sari yang berasal dari Minagkabau Sumatra barat.

Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Bpk. Prof. Dr. Ngainun Naim, S, Ag.,  M.H.I. Kelahiran Tulungagung, 19 Juli 1975. Beliau adalah seorang Guru Besar (Gubes) Bidang Ilmu Metodologi Studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Waktu penobatan menjadi Gubes UIN Tulungagung dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Trenggelek Bapak Syah Natanegara. Karya beliau sangat banyak, seperti menulis artikel, jurnal baik itu lingkup nasional dan internasional, buku solo dan antologi. Beliau adalah penggiat literasi. Sepak terjang Beliau dalam berkarya sudah tidak diragukan lagi.

Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Menulis Itu Mudah.

Teman-teman,

Dalam menulis, mungkin pernah merasakan kosong pikiran atau bingung mau menulis apa. Mungkin juga kita merasa kalau menulis itu seperti hantu yang menakutkan. Merasa menulis itu sangat-sangat susah. Karena kosong dan bingung bisa menjadi malas menulis, Mungkin juga dalam benak kita terbesit fikiran “Ah … nanti saja deh kalau sudah ada mood baik atau  menunggu inspirasi datang”. “Nanti deh pas lagi ada waktu senggang”. “Duhh.. Mau menulis apa yah, kok otak mumet belum ada ide”.  Beribu alasan yang ada dibenak, ujung ujungnya hanya kertas kosong dan layar computer pun kosong juga.

Bagi penulis pemula tentu saja sangat sulit mau menulis apa, topik tentang apa, ide yang bagaimana pasti selalu menghantui para penulis pemula, sedikit-sedikit dicoret, merasa tidak percaya diri, terkadang kita terlalu mengkritik tulisan kita sendiri dan ingin menampilkan hasil yang sempurna. Itu merupakan hal yang sering dan biasa hinggap dalam diri penulis. Hal ini juga sering saya alami saat membuat tulisan. Terasa jadi hambatan dalam kondisi tidak bisa berpikir apa yang harus ditulis atau bagaimana memproses tulisan.

Nara sumber memberikan penjelasan menulis itu Relatif dan Bersyarat. Relatif itu artinya tidak selalu mudah. Bersyarat artinya jika syarat tidak dipenuhi ya tidak mudah juga.

 

Relatif

Tulisan itu ada banyak jenisnya. Orang yang terbiasa menulis, bahkan menulis di blog setiap hari, akan sulit saat harus menulis karya ilmiah. Seperti membuat tesis, disertasi, atau jurnal ilmiah. Sebaliknya, orang yang terbiasa menulis ilmiah, sulit juga ketika menulis populer seperti kita membuat catatan resume. Orang yang terbiasa menulis ilmiah, akan sulit juga jika disuruh menulis fiksi. Dan seterusnya. Maka menulis akan mudah jika kita menulis sesuatu yang sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan kita. Jika belum terbiasa, maka bisa dimulai dari menulis hal-hal yang diketahui dan dialami sehari-hari. Ini bisa jadi mudah.

 

Bersyarat

Nara sumber kembali menjelaskan tentang syarat menulis itu mudah, diantara syaratnya yaitu :

Motivasi

Jika ingin menulis, abaikan semua jenis ketakutan. Takut jelek, takut kurang bagus, takut dibaca ahlinya. Abaikan saja, bebaskan ketakutan itu. Tugas penulis itu ya hanya menulis. Pokoknya terus  menulis. Setelah selesai, tugas selanjutnya adalah menulis tulisan baru. Kita sudah bisa membaca, menulis, pernah sekolah. Itu lebih dari cukup untuk bisa menulis. Musuh terbesar itu adalah diri sendiri. Bangun motivasi diri untuk bersemangat menulis.

 

Yakinkan bahwa menulis itu anugerah

Mengapa disebut anugerah?, karena hanya orang tertentu yang mau dan mampu menulis. Ada yang mau tetapi tidak mampu. Ada juga yang mampu tetapi tidak mau. Jadi kita harus mensyukuri anugerah ini dan tetaplah menulis.

 

Menulis memberikan banyak keajaiban hidup

Sebagai contoh pencapaian karir yang dialami narasumber adalah selain anugerah dari Allah, ini juga berkat menulis. Saat mengenyam pendidikan Sarjana hampir di keluarkan karena tidak ada biaya. Harus menjual susu keliling demi membiayai dan menyelesaikan kuliahnya. Dan hingga mendapatkan gelar Guru Besar itu merupakan keajaiban berkat menulis.

 

Jangan mudah menyerah

Ini berlaku disemua kehidupan, bukan hanya dalam hal menulis. Berjuang dengan penuh totalitas, itu menjadi kunci penting agar tidak mudah menyerah. Menulis juga perlu perjuangan agar tidak mudah menyerah ketika tulisan kita belum selesai. Terus bersemangat hingga selesai.

 

Berjejaring sosial

Saat ini kita hidup di zaman jejaring. Maka kita bisa manfaatkan hal itu diantaranya membuat Blog. Dengan rajin menulis di Blog, maka akan menjadikan menulis itu mudah, karena kita terbiasa menulis untuk membuat tulisan. Kalau bisa minimal satu haru satu tulisan.

 

Menulislah sebanyak-banyaknya

Menulis bagi orang yang belum terbiasa menulis itu jangan berfikir soal kualitas tulisannya,  tetapi yang paling penting adalah menulis sebanyak-banyaknya, nanti kualitas itu akan mengiringi terhadap hasil karya tulisan yang kita hasilkan. Jika kita banyak menghasilkan karya, maka itu akan menjadikan kita terampil. Terampil menulis itu adalah ketika tidak lagi berfikir untuk menulis apa yang kita akan tulis, tetapi menulis apa yang ada didalam fikiran kita. Jika kita sudah sampai pada taraf itu maka menjadikan menulis itu mudah.

 

Kunci menulis itu adalah 6M, Membaca, Menulis, Membaca, Menulis, Membaca, dan Menulis (Prof. Kuntowijoyo)

 

"Saya hidup untuk buku, aku adalah buku". (J.K Rowling)

 

Semoga bermanfaat

 

Salam hangat penuh semangat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Persiapan Menjelang Liburan   Assalamualaikum... Hai Teman-teman... Beberapa saat lagi kita akan memasuki masa liburan, liburan kali...