Menulis Semudah Celpok Telor
Pertemuan :
12
Moderator :
Ibu Widya Setianingsih, S. Ag
Nara Sumber :
Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH
Tema :
Menulis Semudah Celpok Telor
Assalamu’alaikum Teman-teman
Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah
mencapai pertemuan ke 12 Kelas. kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah
Ibu Widya Setianingsih, S. Ag berasal dari Malang Jawa Timur. Beliau lulusan
UIN Maliki Malang Jurusan Pendidikan Agama Islam. Saat ini Beliau mengajar di
MI Khadijah Malang. Beliau juga menjadi Ketua Penggiat Literasi Madrasah atau
lebih dikenal GELEM (Gerakan literasi madrasah). Dan aktif juga di Komisi
Nasional Pendidikan dan menjabat sebagai sekretaris di komnasdik cabang Malang.
Beliau juga aktif sebagai curator dan editor, dan sudah benyak melahirkan buku-buku
antologi dan solo yang sebagian besar adalah buku tentang puisi.
Nara sumber kali ini adalah Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH. Mbak Pipin. Lahir di Surabaya, 11 Maret 1969. Beliau memiliki hobi membaca, menulis, traveling, dan berenang. Pendidikan terakhir program Sarjana S1, FKIPS Jurusan PMP/Kn, IKIP PGRI Surabaya dan program Sarjana S1, Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Wijaya Putra Surabaya. Pengalaman Beliau sebagai Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMPN 2 Nekamese, Desa Besmarak, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Instuktur Provinsi NTT pada Mata Pelajaran PPKn Jenjang SMP Kurikulum 2013. Narasumber literasi daerah perbatasan. Narasumber literasi tingkat nasional bersama PGRI Pusat (dalam kelas belajar menulis bersama Om Jay, Blogger Ternama Indonesia). Prestasi yang pernah diraihnya adalah Juara kategori kedua tingkat Nasional dalam Lomba Guru “My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning Tahun 2015” Bersama Telkom dan Intel Prosessor. Penggiat literasi Nusantara dan motivator menulis buku. Saat ini Beliau adalah Kepala SMP Negeri 3 Kupang Barat.
Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Menulis Semudah Ceplok Telor.
Teman-teman
Berbicara masalah ceplok telor, pastinya teman-teman sudah
mengenal makanan yang bisa dibilang favorit disemua kalangan. Bisa dijadikan
lauk pauk untuk makan.Dan pastinya teman-teman pernah memasak ceplok telor. Cukup
ambil penggorengan, lalu tuangkan sedikit minyak atau margarin. Kemudian ambil
sebutir telornya, jika minyak atau margarin sudah panas, pecahkan telor dan
masukan kedalam wajan. Telor dalam wajan jangan dihancurkan, biarkan sedikit mongering
dan kuningnya tetap utuh bulat, dan balikan telor, Diamkan sebentar dan tiriskan.
Dan jadilah telor ceplok. Bisa disajikan hangat-hangat dengan nasi, dan bisa
ditambahkan sedikit kecap atau tidak sesuai selera.
Kaitan dengan menulis, adalah menulis itu sama dengan membuat ceplok telor, cukup bayangkan apa yang kita ingin tulis, tuangkan ke dalam coret-coretan, dan jadilah tulisan,
Saat menulis mungkin kita sering kali mengalami kebingungan, dan kesulitan.“Apa yaa yang harus harus saya tulis, ini kok jadi buntu mikirnya”. “Banyak tugas lagi nih nulisnya ditunda dulu, atau lagi malas gerak nih”. Dan masih banyak lagi alibi-alibi lain yang mewarnai perjuangan untuk memainkan jemari diatas huruf-huruf keyboard laptop.
Nara sumber menjelaskan, untuk menulis, perlu diperhatikan
tata bahasanya, kalimat-kalimatnya, dan tanda baca nya disetiap kalimat. Jadi tidak
bisa asal jadi tanpa memperhatikan kaidah tersebut.
Tips pertama untuk menulis adalah Tetap Konsisten.
Konsisten merupakn hal yang dilakukan secara rutin dan terus
menerus, dalam islamnya kita mengenal istilahnya adalah istiqomah. Karena tanpa
rasa konsisten, bisa jadi kita mengerjakannya hanya diawal dan tidak tuntas
atau seperti istilah bagaikan hangat hangat tahi ayam, Sejenak hangat lalu
berlalu tanpa ada kisah. Walaupun susah menjaga rasa konsisten atau istiqomah, mungkin
dibantu dengan kita berdoa kepada yang Kuasa agar selalu menuntun hati dan niat
kita untuk konsisten dalam menulis. Karena niat yang kuat akan mengalahkan itu
semua, percayalah.
Berikut ada 5
tahapan agar konsisten menulis setiap hari, dan mungkin bisa dicoba.
- Tentukan
Target Harian. Hal pertama yang harus kita lakukan agar bisa konsisten
menulis adalah dengan menentukan target harian. Setiap harinya kita perlu
memiliki target seberapa banyak tulisan yang harus kita buat. Di awal
membiasakan hal ini, kita bisa memberikan target kepada diri kita sendiri
untuk menulis satu tulisan setiap hari. Dengan begitu kita akan berusaha
untuk memenuhi target tersebut dan membuat kita semangat untuk menulis.
Kemudian jika kita sudah terbiasa, maka kita bisa meningkatkan target
harian sesuai dengan kondisi kita sendiri.
- Tanamkan
Tanggung Jawab. Setelah kita menentukan target harian, kita bisa
menanamkan rasa tanggung jawab. Berusahalah untuk mencapai target tulisan
yang telah kita tetapkan, sehingga kita akan terbiasa menulis dengan konsisten
setiap hari. Dan jika kita tidak menulis atau tidak mencapai target
tersebut maka akan timbul perasaan bersalah dalam diri. Berusahalah untuk
menjadi sosok yang kurang bisa tenang jika tidak melampaui target tulisan
perhari.
- Temukan
Ide di Media Sosial. Salah satu kesulitan yang sering dialami oleh penulis
adalah kehabisan ide tulisan. Sebenarnya, kita bisa menemukan beragam ide
di media sosial juga. Ketika kita merasa telah kehabisan ide, kita bisa
meluangkan sedikit waktu untuk berselancar di media sosial. Kita akan menemukan
banyak hal menarik, bisa dijadikan hal tersebut sebagai topik tulisa.
Bahkan kita juga bisa mengembangkannya menjadi beberapa topik tulisan.
- Atur
Jadwal Menulis. Kita
bisa mengatur jadwal menulis dengan fleksibel. Tak perlu terlalu terpaku
pada waktu ketika menulis. Usahakan menulis ketika kita sudah merasa siap
untuk menjalani hari dengan menulis. Dengan membiasakan diri untuk menulis
setiap hari, maka kita akan menjadi terbiasa dan senang dalam menjalani
rutinitas tersebut.
- Paksakan
untuk Menulis. Hal
terakhir yang bisa kita lakukan agar terbiasa untuk menulis adalah dengan
memaksakan diri untuk konsisten menulis setiap harinya. Hal ini tentu
bukanlah hal mudah, ada banyak cobaan yang akan kita hadapi termasuk rasa
malas. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk menyingkirkan segala
cobaan tersebut sehingga dapat konsisten menulis. Jika kita telah terbiasa
untuk konsisten, maka kita akan dengan mudah menyelesaikan tulisan setiap
harinya.
Tips yang kedua adalah Menulislah tentang pengalaman
sendiri.
Menurut JK Rowling penulis buku Harry Potter “Mulailah
dengan menuliskan hal-hal yang kamu ketahui. Tulislah tentang pengalamanmu dan
perasaanmu sendiri”. Ya, dengan menulis tentang pengalaman diri sendiri, tanpa
disadari kita sedang mendeskripsikan diri sendiri atau artinya kita adalah
pemeran utama dalam tulisan yang kita buat. Kata demi kata, kalimat demi
kalimat, hingga pada akhirnya paragraf demi paragraf akan terangkai menjadi
satu bentuk tulisan yang baik.
Berikut beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam
menulis pengalaman pribadi.
- Ingat-ingat peristiwa yang
pernah dialami.
- Pilihlah pengalaman yang
akan diceritakan.
- Tulislah pokok-pokok
peristiwa yang dialami dengan memperhatikan: waktu dan tempat peristiwa tersebut terjadi, orang-orang yang terlibat dalam
peristiwa tersebut, perasaan
yang di alami saat itu dan ringkasan peristiwa.
- Klasifikasikan peristiwa
yang menyenangkan dan kurang menyenangkan.
Closing statement dari nara sumber sebelum menutup kelas
pada kali ini adalah “Menulis itu mudah bahkan sangat mudah, sehingga saya
mengibaratkan Menulis itu semudah ceplok telur kita bisa menulis apa saja.
Perlu latihan untuk menulis setiap saat, Jangan mencari waktu luang untuk
menulis. Tetapi luangkan waktu kita untuk menulis agar terlatih dan terampil
untuk mengolah kata demi kata hingga merangkai kalimat demi kalimat dengan
sempurna”.
Sikap yang harus kita miliki sebagai penulis, adalah gigih berusaha dan pantang menyerah untuk menulis, walaupun tulisan kita belum ada peminatnya, namun memiliki motivasi yang kuat untuk tetap setia menulis dalam kondisi lapang dan
sibuk kita.
“Sebuah tulisan tidak bisa langsung sekali jadi, kita perlu
menata kalimat demi kalimat yang mudah dipahami”. Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd
Semoga bermanfaat
Salam hangat penuh semangat.
Mantaaap, semakin oke saja resumenya
BalasHapusSiap, terima kasih Bu, mohon bimbingannya
Hapus