Pertemuan : 11
Moderator : Ibu Yandri Novuta Sari
Nara
Sumber : Ibu Widya
Setianingsih, S. Ag
Tema : Mengelola Majalah
Sekolah
Mengelola
Majalah Sekolah
Assalamu’alaikum
Teman-teman
Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 11 Kelas. kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah Ibu Yandri Novita Sari yang berasal dari Minagkabau Sumatra barat. Beliau adalah alumni peserta Belajar Menulis Gelombang 25-26. Dana Narasumber pada kali ini adalah Ibu Widya Setianingsih, S. Ag berasal dari Malang Jawa Timur. Beliau lulusan UIN Maliki Malang Jurusan Pendidikan Agama Islam. Saat ini Beliau mengajar di MI Khadijah Malang. Beliau juga menjadi Ketua Penggiat Literasi Madrasah atau lebih dikenal GELEM (Gerakan literasi madrasah). Dan aktif juga di Komisi Nasional Pendidikan dan menjabat sebagai sekretaris di komnasdik cabang Malang. Beliau juga aktif sebagai curator dan editor, dan sudah benyak melahirkan buku-buku antologi dan solo yang sebagian besar adalah buku tentang puisi.
Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Mengelola Majalah Sekolah.
Teman-teman
Setiap harinya, mungkin teman-teman selalu membaca apa itu yang namanya majalah. Membaca adalah bisa jadi budaya teman-teman yang dilakukan menjadi kebiasaan setiap harinya. Tanpa membaca hati terasa hampa. Tanpa membaca fikiran terasa gundah. Tanpa membaca seperti ada yang hilang dalam jiwa. Tapi apakah teman-teman pernah melakukan bagaimana cara mengelola majalah?. Kali ini kita akan berbicara mengenai bagaimana cara mengelola majalah sekolah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Majalah adalah Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Berdasarkan
Waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas:
1.
Majalah
Bulanan
2.
Majalah
Tengah Bulanan
3. Majalah Mingguan
Menurut
pengkhususan isinya, majalah dibedakan atas
1.
Majalah
Berita
2.
Majalah
Anak-anak
3.
Majalah
Wanita
4.
Majalah
Remaja
5.
Majalah
Olahraga
6.
Majalah
Sastra
7.
Majalah
Ilmu pengetahuan tertentu
Sedangkan Majalah
Sekolah adalah majalah yang dikelola, dibuat, dan diedarkan dikalangan sekolah.
Dari sekolah, olehg sekolah, untuk sekolah.
Nara sumber juga
menjelaskan saat ini Beliau menjadi Pimpinan Redaksi Majalah di Sekolahnya yang
bermana “Kharisma”.
Berikut adalah tips
bagaimana langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah yang dijelaskan oleh nara
sumber :
1. Menyatukan
ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan
organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
2. Mengajukan
Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi,
anggaran dana dsbnya.
3. Membuat
rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.
4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
Adapun Susunan Redaksi Majalah Sekolah sebagai berikut :
1. Penasehat : Dari Yayasan
Sekolah/Komite Sekolah. Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap
segenap crew tentang majalah sekolah
2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala
Sekolah. Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan
pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya
kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)
3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang
ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap
mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi
seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
4. Editor. Tugasnya: Bertanggung
jawab swa sunting tulisan, proofreading
dan mengedit semua tulisan
5. Reporter : Reporter merupakan
“prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya,
merupakan tugas pokoknya.
6. Fotografer Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau
objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang
dibuat wartawan tulis.
7. Layout. Tugasnya mendesain majalah,
dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Adapun manfaat dari majalah sekolah
adalah :
1. Sebagai sarana komunikasi sekolah
dengan walimurid, dan siswa
2. Media komunikatif sekolah yang
berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa
dalam berkarya (menulis, menggambar dll)
4. Sarana publikasi sekolah di
masyarakat
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan
menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
Nara sumber juga menjelaskan Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah adalah :
1. Membuat nama majalah. Buatlah nama
yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga membuat nama majalah berupa
singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
2. Menentukan artikel yang akan
ditampilkan, diantaranya
- Visi Misi Sekolah : Visi, misi
sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.
- Salam Redaksi : Kata sapaan pimred
pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi
teraktual saat itu.
- Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.
- Profil Guru : Dimuat secara
bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik.
- Profil Siswa Berprestasi:
Menampilkan siswa paling berpretasi.
- Karya Siswa : Menampilkan tulisan
siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dan lain-lain.
- Kegiatan Siswa: Kegiatan
outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja,
game dan lain-lain.
- Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan
jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.
- Prestasi Sekolah : menampilkan
prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.
- Info dan pengumuman: Info ujian,
libur dan sebagainya
3. Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita
memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa
menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.
4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam
majalah. Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui
sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.
Saran
penggunaan Bahasa :
- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
anak-anak.
- Tidak menggunakan bahasa terlalu
formal/kaku.
- Gunakan bahasa keseharian dan
pergaulan.
- Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
- Gunakan bahasa komunikatif sehingga
seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
5. Carilah tema dari hal yang lagi
booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue
keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita
gunakan sebagai tema.
Misalnya
:
- ·
Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
- ·
Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
- ·
Lets go green
- ·
Raih Mimpi Setinggi Bintang
- ·
Hold Your Star
6. Cover dan Layout Menarik. Fungsi
dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. Mencerminkan tema dan
isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.
Hal
yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah adalah :
- · Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia
pembaca (SD, SMP, SMA).
- · Praktis, simple, menarik dan memuat
seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
- · Carilah guru yang berkompeten di IT
sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.
Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini
untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di
cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.
7.
Pembiayaan. Pembiayaan digunakan
untuk Biaya cetak majalah, Membayar HR crew, Pembelian hadiah kuiz dll
Pembiayaan
cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.
- · Murni dari siswa: Siswa membeli
majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
- · BOSDA. Pembiayaan majalah bisa
diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan
membayar honorarium.
- · Sponsor. Bisa dengan
menggandeng walimurid yang ingin
beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.
8. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri
percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi
bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan,
situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan
dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web
sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.
9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.
10.
Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya
tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING
nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung
dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.
Seperti biasa, sebelum menutup
pertemuan, nara sumber memberikan closing statement nya. ”Mari membuat majalah
sekolah, agar sekolah kita semakin dikenal masyarakat luas, nilai kebanggaan
sekolah dan menambah poin nilai saat akreditasi sekolah”. “Saat ini mungkin
Bapak/ibu membayangkannya merasa berat, impossible, dan sulit. Tapi dengan
mengawali satu langkah saja, insyaallah berproses. Dan tak terasa kita telah
mencapai puncak Piramida. Waktu, usaha dan doa yang akan menuntun jalan kita.
Believe or not is yours”.
“Tak
akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo
tercipta”.(Widya Setyaningsih)
Semoga bermanfaat
Salam hangat penuh semangat.
Mantaap, boleh dimasukin gambar pak biar tampilan blognya semakin cakep
BalasHapusTerima kasih Bu, siap ....
BalasHapus