Selasa, 27 September 2022

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis


 

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 

Pertemuan                : 16

Moderator                  : Bpk. Sim Chung Wei, S. Pd.

Nara Sumber             : Bpk. Yulius Roma Patandean, S. Pd

Tema                          : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 

Assalamu’alaikum Teman-teman

Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 16 Kelas. kali ini yang bertugas sebagai moderator adalah Bpk. Sim Chung Wei, S. Pd yang biasa dipanggil Koko Sim. Saat ini moderator adalah pengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara. Beliau alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). Bersama rekan-rekan BM 25 dan 26 telah menerbitkan 2 buku antologi dan sedang dalam penyusunan buku solo.  

Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Bpk. Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd. Lahir di Salubarani, Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, 6 Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007) dan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja (2019-2021). Tahun 2007-2015 mengajar di SMAN 9 Tana Toraja. Tahun 2009 menjadi guru PNS dan mengajar di SMAN 3 Tana Toraja hingga tahun 2015. Tahun 2015-sekarang sebagai guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Ia pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Prestasi yang pernah diraihnya adalah Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu Gurulympics PGRI tahun 2020. Guru Berprestasi jenjang SMA Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021. Pemenang Kedua Lomba Video Best Practice Mengajar Dari Rumah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021. Memperoleh penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan sebagai Guru Berprestasi Tingkat SMA tahun 2022.

Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis.

Teman-teman

Pastinya setiap hari kita terbiasa dengan melakukan hal-hal yang sering kita lakukan dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, setiap saat, setiap waktu kita melakukannya dengan cara kita sendiri, dengan pola kita sendiri. Bahkan hampir setiap harinya yang kita lakukan itu seakan akan sudah di atur dan ada aturannya, sehingga setiap yang kita lakukan itu tidak salah karena sesuai aturan. Hal inilah yang dinamakan aturan yang sistematis. Kita yang membuat dan kita yang melaksanakan.

Sama seperti halnya dalam menulis, itu pun juga kita harus tahu dan perlu ada yang namanya aturan, agar apa yang kita tulis itu tidak keluar jalur dan tersusun secara sistematis dari awal sampai akhir. Apalagi tentang suatu penyusunan, katakanlah tentang penyusunan sebuah buku, kita perlu atur penyusunannya dengan jelas, rinci dan sistematis. Kita harus menyusun langkah demi langkahnya secara sistematis agar sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sistematis adalah teratur menurut sistem, memakai sistem, atau dengan cara yang diatur baik-baik. Sistematis berasal dari kata sistematika dan berakar dari kata systema yang berarti suatu susunan atau sistem. Menurut Wikipedia, Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.

Nara sumber menjelaskan, dalam menyusun buku, terdapat banyak cara yang efektif dalam mengedit dan menyusun naskah buku secara sistematis, salah satunya bisa menggunakan Mendeley. Tetapi pada akhirnya, keberhasilan akan menjadi tanggung jawab penulis ketika ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya, terutama bagi kita selaku penulis pemula. Selain itu, kita bisa mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, baca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil, tetapi hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mulai menulis. Akan ada banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan yang akan dialami, tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya.

Nara sumber menjelaskan lagi, Ketika kita menulis, kita akan menemukan apa yang kita sukai. kita akan memutuskan urutan apa yang ingin dilakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok untuk kita gunakan. Dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan. Kemudian, bagaimana nara sumber menikmati menulis dan mengedit naskahnya?.  Sebenarnya Beliau hanya menggunakan fasilitas murah meriah dari Microsoft Word. Dan Beliau juga membagikan tutrorialnya bagaimana cara menulis lewat channel YouTube nya di https://youtu.be/eePQwyHAcjw dan di https://youtu.be/jXPr59aWJSc .

 

Nara sumber kembali menjelaskan, Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus dipraktekkan dan kalau perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapa pun yang telah menulis, entah buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pastinya akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan. Sebuah buku yang bagus tidak akan pernah membuahkan hasil jika kita tidak memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. Kita dapat menulis sesuatu dengan ide apa pun, tetapi terkadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. Maka, keterampilan menyusun naskah buku ayng berserakan sangat penting, karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada. Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar,atau ketika sedang menikmati minuman dan makanan. Setiap penulis memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Jika bapak/ibu adalah penulis pemula, pertimbangkanlah bahwa “saya harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya dengan cara dan gaya saya sendiri”. Itu akan sangat berkesan dan bernilai.

 


Ketika naskah buku sudah selesai, maka kita harus mengedit atau memeriksa. Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang paling akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat frustrasi dalam proses penulisan. Meskipun sama sekali tidak dapat dihindari, kita harus tetap melakukannya dengan tenang dan teliti. Bisa jadi karena terbiasa mengedit, sehingga lama kelamaan jadi terbiasa dan bisa lebih mudah melakukannya.

Sebelum menutup kelas, nara sumber memberikan Clossing Statementnya. “Seorang penulis lima buku kemungkinan besar lebih terkenal daripada penulis yang hanya menerbitkan satu buku. Agar lebih dikenal dan mendapatkan lebih banyak, maka sering-seringlah menulis dan mempublikasikan. Bapak/ibu dapat menulis 1-3 buku yang diterbitkan sendiri setiap tahun dengan ide yang bersumber dari keadaan di sekitarnya”.

“Tuliskan beberapa kata dan lanjutkan....terus menulis dan buktikan apa yang terjadi”. (Omjay)

Semoga bermanfaat.

Salam hangat penuh semangat.

5 komentar:

  Persiapan Menjelang Liburan   Assalamualaikum... Hai Teman-teman... Beberapa saat lagi kita akan memasuki masa liburan, liburan kali...